-->
banner here

Kisah Nyata Sembuh Dari Penyakit Epilepsi

- 06.22
advertise here
Kisah Nyata Sembuh Dari Penyakit Epilepsi - Kisah kesembuhan anak dari penyakit epilepsi atau ayan ini diceritakan oleh orang tua dari Ataya Fikri Rizqulah, 3 tahun (penderita penyakit epilepsi asal  Pekalongan). Kesembuhan yang didambakan itu akhirnya datang setelah rutin mengkonsumsi produk perlebahan High Dessert HDI selama 8 bulan. Sungguh kebahagiaan yang luar biasa dirasakan orang tua Ataya Fikri Rizqullah. Berikut ini penuturannya :

Saat usia anak saya enam bulan, ia sering mengalami kejang. Sehari bisa sampai tiga kali kejang dan berlangsung selama dua bulan. Menurut dokter spesialis anak, ia menderita epilepsi dan harus rutin berobat ke dokter syaraf selama lima tahun.
Selama dua tahun, anak saya terpaksa mengonsumsi obat terus menerus dan menjalani terapi, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya lambat.
  
kisah nyata sembuh dari penyakit epilepsi ayan
       
Bulan Juli 2012, adik saya, M. Apriyanto mengenalkan produk HDI. Ia menyarankan agar anak saya mengonsumsi HDI Clover Honey dan HDI Honeybee PollenS setiap pagi setelah bangun tidur. Tiga bulan kemudian, mulai tampak hasilnya. Anak saya mulai bisa berjalan dan berbicara meskipun belum lancar. Dosis obat dokter pun mulai diturunkan.
Setelah delapan bulan rutin mengonsumsinya (dosis kami tingkatkan pagi dan sore), dokter syaraf menyatakan bahwa anak kami sembuh. Sungguh kabar yang sangat menggembirakan. Pengobatan yang seharusnya dilakukan selama lima tahun, dengan produk HDI ternyata bisa dilakukan hanya dalam delapan bulan. Sampai saat ini, anak saya masih rutin konsumsi produk HDI untuk menjaga stamina dan imun tubuh.
Terima kasih HDI.

Kisah Testimoni Sembuh Dari Penyakit Epilepsi Kedua

Testimoni kesembuhan dari penyakit epilepsi berikutnya diceritakan oleh ibu NURTI ANINGSIH, ibu dari Ilham, 2 tahun,  penderita epilepsi atau ayan.  Penyakit ayan yang di derita anaknya sungguh membuatnya sedih berkepanjangan dan hampir putus asa dengan berharap kepada Tuhan agar mengambil nyawa anaknya tersebut. Berikut penuturannya :

Usia dua tahun adalah usia lincah-lincahnya seorang balita. Anak saya terlahir normal dan sangat sehat sampai suatu hari di usianya 2 tahun, dia demam tinggi sampai kejang. Tanggal 13 April 2013, atas saran dokter, harus masuk rumah sakit dan diopname selama 1 minggu. Sepulang dari rumah sakit, 15 hari kemudian kembali mengalami demam tinggi dan berakibat kejang yang kedua kalinya. Setelah itu kejang terus kambuh setiap minggunya. SETIAP MINGGU SAYA MENGHANTARKAN ILHAM KE DOKTER. Bahkan SETIAP BULAN Ilham opname di rumah sakit. Kejadian ini berlangsung selama 2 tahun 5 bulan (29 bulan). Rumah sakit menjadi rumah kedua kami dan dokter yang merawat Ilham sudah menjadi bagian dari keluarga kedua buat kami. Tiada hari tanpa minum obat, selama 29 bulan atau 870 hari, Ilham harus meminum obat secara rutin. Sampai kondisinya sangat mengkhawatirkan membuat seluruh keluarga kami menjadi sedih. Sebagai ibu saya merasa frustasi menghadapi keadaan ini.

kisah nyata sembuh dari penyakit ayan

Setelah berjalan beberapa saat tidak terjadi perbaikan dengan Ilham, penyakitnya semakin bertambah parah. Sampai di satu titik, setiap hari anakku selalu mengalami kejang dalam keadaan tidak terduga. Saat bermain, santai, bahkan tidur sekalipun Ilham juga mengalami kejang. Tanpa demampun kejang juga terjadi. Setiap kali kejang, jantung saya berdegup kencang dan tanpa disadari setiap kali serangan saya menangis karena tak tau bagaimana cara mengatasi penyakit Ilham. Sampai di satu saat saya tidak kuat lagi melihat penderitaanya dan dalam keadaan di titik terendah, saya berdoa.."Kenapa ALLAH tidak mengambil saja anakku".
              
Sudah banyak cara kami lewati untuk mendapatkan kesembuhan anak kami. Sudah banyak biaya yang kami keluarkan dengan bolak balik ke dokter spesialis dan bolak balik masuk rumah sakit serta biaya obat-obatnya. Berapapun biayanya kami usahakan yang penting kesembuhan anak kami. Tapi kenyataannya, selama itu kami berobat penyakit anak kami semakin memburuk. Kondisi Ilham saat itu benar-benar lemah, jarang keluar rumah, tidak bisa beraktifitas layaknya anak-anak seusianya. Aktiftas anaku benar-benar terbatas, hal ini membuat kami sangat sedih.

Awal bulan Mei 2015, salah satu dokter spesialis anak mnganjurkan untuk periksa EEG/SCAN Otak. Dari hasil itu Ilham divonis EPILEPSI. Dokter menganjurkan Ilham harus minum obat seumur hidupnya. Hal itu saya jalankan demi kesembuhan Ilham. Di pertengahan bulan Mei 2015, saya diperkenalkan produk HDI oleh kakak ipar, beliau seorang enterpriser HDI saat itu.

Dan waktu itu saya hanya beli HONEY BEE POLLENS isi 30 tablet dan hanya dikonsumsi 1×1 karena saat itu sudah banyak sekali minum obat-obatan dokter. Setelah 15 hari konsumsi HONEY BEE POLLENS, saya melihat ada perubahan pada kondisi Ilham. Dia tidak mudah lelah, lebih sehat dan kuat. Saya berikan HONEY BEE POLLENS sampai 1 bulan. Melihat perubahan yang signifikan, saya penasaran dengan produk HDI. Saya liat brosurnya dan pelajari produk untuk epilepsi. Akhirnya saya membeli 1 paket produk lengkap. Ilham disarankan rutin minum HDI. Setelah konsumsi satu paket produk Ilhan hanya mengalami kejang sebulan sekali dan opname. Oleh P. Joni untuk meningkatkan penggunaan ROYAL JELLY LIQUID, hanya satu hari saja Ilham diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sangat luar biasa kebesaran Allah yang kami dapatkan melalui produk perlebahan, sekarang Ilham sudah TIDAK PERNAH LAGI MENGALAMI KEJANG.
          
Saat awal Desember 2015, Ilham cek ulang dan dinyatakan sangat bagus. Hasil labnya saya tinggal di rumah sakit tidak saya bawa pulang karena sudah dinyatakan sembuh. Sampai sekarang pun saya masih belum bisa percaya jika anak saya sudah sangat sehat. Saya masih membayangkan keadaan Ilham yang saat tidur seluruh badannya bergetar tanpa henti dan berlangsung sangat lama. Saya masih terbayang saat Ilham lagi asyik bermain, tiba-tiba terhentak seluruh tubuhnya bergetar. Alhamdulilah terhitung sudah 9 bulan konsumsi HDI, sekarang Ilham tumbuh menjadi anak yang normal. Dia tidak pernah sakit lagi dan aktif. Pokoknya anakku Ilham sekarang tumbuh menjadi Anak yang SEHAT. Berat badan dulu hanya 13kg (saat opname) dan sekarang sudah 22kg. 

Kami sangat bahagia, Ilham bukan hanya sehat tetapi juga menjadi anak yang pintar di sekolah. Alhamdulilah belajar ngaji sudah mau iqro 2, dia juga sudah pintar mnghafal doa-doa bahkan sudah bsa adzan. Saya sangat bersyukur kepada Allah karena telah mempertemukan keluarga kami dengan HDI. Produk HDI patut diperjuangkan dan diinformasikan seluas-luasnya agar banyak yang terbantu dan mendapatkan manfaatnya. Karena mujizat itu selalu ada maka saya mensharingkan HDI yang bukan hanya memberi janji tetapi juga memberi bukti.


Terima kasih HDI juga kepada semua keluarga besar BG.

Advertisement advertise here
 
banner here