Kisah Nyata Sembuh Dari Penyakit Epilepsi - Kisah kesembuhan anak dari penyakit epilepsi atau ayan ini diceritakan
oleh orang tua dari Ataya Fikri Rizqulah, 3 tahun (penderita penyakit epilepsi asal
Pekalongan). Kesembuhan yang didambakan
itu akhirnya datang setelah rutin mengkonsumsi produk perlebahan High Dessert
HDI selama 8 bulan. Sungguh kebahagiaan yang luar biasa dirasakan orang tua
Ataya Fikri Rizqullah. Berikut ini penuturannya :
Saat usia anak saya enam bulan, ia sering mengalami kejang.
Sehari bisa sampai tiga kali kejang dan berlangsung selama dua bulan. Menurut
dokter spesialis anak, ia menderita epilepsi dan harus rutin berobat ke dokter
syaraf selama lima tahun.
Selama dua tahun, anak saya terpaksa mengonsumsi obat terus
menerus dan menjalani terapi, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya lambat.
Bulan Juli 2012, adik saya, M. Apriyanto mengenalkan produk
HDI. Ia menyarankan agar anak saya mengonsumsi HDI Clover Honey dan HDI
Honeybee PollenS setiap pagi setelah bangun tidur. Tiga bulan kemudian, mulai
tampak hasilnya. Anak saya mulai bisa berjalan dan berbicara meskipun belum
lancar. Dosis obat dokter pun mulai diturunkan.
Setelah delapan bulan rutin mengonsumsinya (dosis kami
tingkatkan pagi dan sore), dokter syaraf menyatakan bahwa anak kami sembuh.
Sungguh kabar yang sangat menggembirakan. Pengobatan yang seharusnya dilakukan
selama lima tahun, dengan produk HDI ternyata bisa dilakukan hanya dalam
delapan bulan. Sampai saat ini, anak saya masih rutin konsumsi produk HDI untuk
menjaga stamina dan imun tubuh.
Terima kasih HDI.
Kisah Testimoni Sembuh Dari Penyakit Epilepsi Kedua
Testimoni kesembuhan dari penyakit epilepsi berikutnya diceritakan
oleh ibu NURTI ANINGSIH, ibu dari Ilham, 2 tahun, penderita epilepsi atau ayan. Penyakit ayan yang di derita anaknya sungguh
membuatnya sedih berkepanjangan dan hampir putus asa dengan berharap kepada
Tuhan agar mengambil nyawa anaknya tersebut. Berikut penuturannya :
Usia dua tahun adalah usia lincah-lincahnya seorang balita.
Anak saya terlahir normal dan sangat sehat sampai suatu hari di usianya 2
tahun, dia demam tinggi sampai kejang. Tanggal 13 April 2013, atas saran
dokter, harus masuk rumah sakit dan diopname selama 1 minggu. Sepulang dari
rumah sakit, 15 hari kemudian kembali mengalami demam tinggi dan berakibat
kejang yang kedua kalinya. Setelah itu kejang terus kambuh setiap minggunya.
SETIAP MINGGU SAYA MENGHANTARKAN ILHAM KE DOKTER. Bahkan SETIAP BULAN Ilham
opname di rumah sakit. Kejadian ini berlangsung selama 2 tahun 5 bulan (29
bulan). Rumah sakit menjadi rumah kedua kami dan dokter yang merawat Ilham
sudah menjadi bagian dari keluarga kedua buat kami. Tiada hari tanpa minum
obat, selama 29 bulan atau 870 hari, Ilham harus meminum obat secara rutin.
Sampai kondisinya sangat mengkhawatirkan membuat seluruh keluarga kami menjadi
sedih. Sebagai ibu saya merasa frustasi menghadapi keadaan ini.
Setelah berjalan beberapa saat tidak terjadi perbaikan
dengan Ilham, penyakitnya semakin bertambah parah. Sampai di satu titik, setiap
hari anakku selalu mengalami kejang dalam keadaan tidak terduga. Saat bermain,
santai, bahkan tidur sekalipun Ilham juga mengalami kejang. Tanpa demampun
kejang juga terjadi. Setiap kali kejang, jantung saya berdegup kencang dan
tanpa disadari setiap kali serangan saya menangis karena tak tau bagaimana cara
mengatasi penyakit Ilham. Sampai di satu saat saya tidak kuat lagi melihat
penderitaanya dan dalam keadaan di titik terendah, saya berdoa.."Kenapa
ALLAH tidak mengambil saja anakku".
Sudah banyak cara kami lewati untuk mendapatkan kesembuhan
anak kami. Sudah banyak biaya yang kami keluarkan dengan bolak balik ke dokter
spesialis dan bolak balik masuk rumah sakit serta biaya obat-obatnya. Berapapun
biayanya kami usahakan yang penting kesembuhan anak kami. Tapi kenyataannya,
selama itu kami berobat penyakit anak kami semakin memburuk. Kondisi Ilham saat
itu benar-benar lemah, jarang keluar rumah, tidak bisa beraktifitas layaknya
anak-anak seusianya. Aktiftas anaku benar-benar terbatas, hal ini membuat kami
sangat sedih.
Awal bulan Mei 2015, salah satu dokter spesialis anak
mnganjurkan untuk periksa EEG/SCAN Otak. Dari hasil itu Ilham divonis EPILEPSI.
Dokter menganjurkan Ilham harus minum obat seumur hidupnya. Hal itu saya
jalankan demi kesembuhan Ilham. Di pertengahan bulan Mei 2015, saya
diperkenalkan produk HDI oleh kakak ipar, beliau seorang enterpriser HDI saat
itu.
Dan waktu itu saya hanya beli HONEY BEE POLLENS isi 30
tablet dan hanya dikonsumsi 1×1 karena saat itu sudah banyak sekali minum
obat-obatan dokter. Setelah 15 hari konsumsi HONEY BEE POLLENS, saya melihat
ada perubahan pada kondisi Ilham. Dia tidak mudah lelah, lebih sehat dan kuat.
Saya berikan HONEY BEE POLLENS sampai 1 bulan. Melihat perubahan yang
signifikan, saya penasaran dengan produk HDI. Saya liat brosurnya dan pelajari
produk untuk epilepsi. Akhirnya saya membeli 1 paket produk lengkap. Ilham
disarankan rutin minum HDI. Setelah konsumsi satu paket produk Ilhan hanya mengalami
kejang sebulan sekali dan opname. Oleh P. Joni untuk meningkatkan penggunaan
ROYAL JELLY LIQUID, hanya satu hari saja Ilham diperbolehkan pulang dari rumah
sakit. Sangat luar biasa kebesaran Allah yang kami dapatkan melalui produk
perlebahan, sekarang Ilham sudah TIDAK PERNAH LAGI MENGALAMI KEJANG.
Saat awal Desember 2015, Ilham cek ulang dan dinyatakan
sangat bagus. Hasil labnya saya tinggal di rumah sakit tidak saya bawa pulang
karena sudah dinyatakan sembuh. Sampai sekarang pun saya masih belum bisa
percaya jika anak saya sudah sangat sehat. Saya masih membayangkan keadaan
Ilham yang saat tidur seluruh badannya bergetar tanpa henti dan berlangsung
sangat lama. Saya masih terbayang saat Ilham lagi asyik bermain, tiba-tiba
terhentak seluruh tubuhnya bergetar. Alhamdulilah terhitung sudah 9 bulan
konsumsi HDI, sekarang Ilham tumbuh menjadi anak yang normal. Dia tidak pernah
sakit lagi dan aktif. Pokoknya anakku Ilham sekarang tumbuh menjadi Anak yang
SEHAT. Berat badan dulu hanya 13kg (saat opname) dan sekarang sudah 22kg.
Kami
sangat bahagia, Ilham bukan hanya sehat tetapi juga menjadi anak yang pintar di
sekolah. Alhamdulilah belajar ngaji sudah mau iqro 2, dia juga sudah pintar
mnghafal doa-doa bahkan sudah bsa adzan. Saya sangat bersyukur kepada Allah
karena telah mempertemukan keluarga kami dengan HDI. Produk HDI patut
diperjuangkan dan diinformasikan seluas-luasnya agar banyak yang terbantu dan
mendapatkan manfaatnya. Karena mujizat itu selalu ada maka saya mensharingkan
HDI yang bukan hanya memberi janji tetapi juga memberi bukti.
Terima kasih HDI juga kepada semua keluarga besar BG.
Baca juga : Penyembuhan Penyakit Epilepsi/Ayan Yang Efektif
Advertisement